Pages

Subscribe:

Labels

Selasa, 01 November 2011

Struktur Sedimen

Struktur Sedimen

Struktur sediment adalah bentukan struktur yang terbentuk saat pengendapan batuan sediment terjadi. Struktur pada sediment sangat beraneka ragam, hal ini akibat pengaruh ketika pembentukan yang terjadi misalnya gelombang sungai/laut, cuaca atau iklim, komposisi sediment, lingkungan pengendapan, dan pengaruh lainnya. Struktur sediment merupaka struktur yang sangat kompleks dan struktur tersebutlah kita dapat melakukan dugaan sementara tentang fenomena yang terjadi.


Berdasarkan genetiknya, struktur sediment dikelompokkan menjadi 4 yaitu:

1. Struktur sediment erosional

a. Sale mark terbagi menjadi:

- Scour mark (turbulent mark): obstacle scour, flute longitudinal scour, dan gutter cast.

- Tool mark (objects moved by current) berdasrkan morfologinya terbagi menjadi 2:

– Continous: groove : profilnya tajam dan tidak teratur

Chevron: smooth dan crenulated

– Discontinous: single: prod mark, bounce mark.

Repeadted : skip mark

b. Impact mark

c. Channel

d. Riil mark

2. Struktur sediment saat pengendapan (depositional sedimentary structure)

- Perlapisan dan laminasi

- Current ripple, dunes dan silang siur (cross strarification)

– Silang siur: – cross bedding: tabular, through

- cross laminations: tabular dan through cross stratification dengan struktur internalnya: ripple drift, flaser bedding, dan lenticular bedding.

- Anti dunes dan perlapisan anti dunes

- Ripple dan laminasi silang siur oleh gelombang

- Hummocky dan cross stratifications

- Wind ripple, dunes, draas, dan eolian cross bedding

- Perlapisan gradasi

- Perlapisan massif

- Mud crack: desiccation dan syneresis

- Rain spot (rain drop print)

3. Struktur sediment yang terbentuk segera setelah/pasca pengendapan (post depositional sedimentary structure)

- Slide convolute bedding dan laminasi

- Load cast

- staylolite

- sand volcano

- dish, pillar dan sheet dewatering

4. Struktur biogenic: trace fossil

Trace fossil terbagi menjadi 2 kelompok yaitu:

1. Trace fossil yang dibentuk oleh organisme epibentik pada permukaan sediment (track dan trail).

2. Trace fossil yang dibentuk oleh organisme endobentik di dalam sediment (burrow).

Pada praktikum kali ini untuk kepentingan analisis hanya akan digunakan struktur ripple dan cross laminations. Ripple merupakan kenampakan struktur sediment yang menunjukkan adanya undulasi berjarak teratur pada permukaan pasir atau pada permukaan perlapisan batu pasir. Sedang cross lamination adalah pola konstruktur laminasi internal yang berkembang saat migrasi dari struktur ripple.

Beberapa istilah dan parameter-parameter diskripsi dan perhitungan untuk analisis terlihat pada gambar-gambar dibawah ini.

Penjelasan Tentang Struktur Sedimen

Struktur Perlapisan

Struktur ini dikatakan perlapisan dikarenakan mempunyai jarak lapisan >1 cm struktur ini terbentuk karena pengaruh endapan lapisan atau arus gelombang yang tenang dan pengendapan yang lama.

Struktur Laminasi

Struktur ini hampir sama dengan perlapisan namun yang membedakannya adalah jarak perlapisan yang kurang dari 1 cm. Biasanya struktur ini diakibatkan oleh proses diagenesis sediment yang cepat dengan media pengendapan yang tenang.

Struktur Riple marks

Struktur ini lebih diakibatkan gelombang yang mempengaruhi endapan tersebut sehingga bentukan sedimen ini berbentuk seperti gelombang air. Dan relatif pengendapan yang dilakukan akan bergantung pada energi gelombang tersebut

Struktur Flute Cast

Struktur ini lebih diakibatkan karena adanya pengaruh benturan atau pembebanan dari batuan atau saltation endapan misalnya kerakal, sehingga berbentuk seperti lubang, ini diakibatkan karena pengendapan yang belum sempurna tersebut terbebani mineral endapan diatasnya sehingga endapan menjadi berlubag dan tidak rata.

Struktur rain marks

Struktur sedimen ini diakibatkan oleh air hujan yang membuat permukaan sedimen yang belum benar-benar sempurna akhirnya tidak rata dan membentuk lubang akibat air hujan.

Struktur Convolute

Struktur ini struktur paling tidak terstruktu dikarenakan energi gelombang yang bolak-balik dan tidak menentu sehingga menghasilkan alur sedimentasi yang susah di prediksi.

0 komentar:

Posting Komentar